kain hitam kecil ini, nggak sesederhana keliatannya, menggunakannya nggak semudah yang dibayangkan, walaupun hanya dikaitkan kebelakang..
Tapi sungguh tak semudah itu..
kain hitam berbentuk kotak kecil ini punya makna, manfaat serta kegunaan yang sangat besar..
Aku merasa bahagia serta ketentraman dihati manakala kain ini menutupi wajahku..
Betapa ngerinya dulu pandanganku tentang wanita-wanita yang menutup auratnya secara extreme.
Mereka itu islam apaa? Dari aliran mana? Yang lebih parah "suami mereka apa sudah tertangkap atau sedang merakit bom?"
itulah ucapan orang-orang yang berbicara tanpa ilmu, itulah aku.
Aku tak paham mereka itu kenapa? Apa yang terjadi didiri mereka, ada apa diwajah mereka? Mengapa harus setertutup itu, bukan kah senyum adalah ibadah? Bagaimana bisa tersenyum bentuk bibirnya bagaimanapun tak terlihat, lalu apa mereka tak bekerja? Atau tak inginkah mereka merasakan kehidupan lain selain menjadi istri yang hanya diam dirumah?
Tapi kini.. Justru orang-orang yang tak paham dengan ku..
Ada perasaan tak percayaa.. Apaa ini? Aku ini sekarang kenapa? Kenapa hal yang dulu sama sekali tak terbayang sedikitpun olehku, bisa menimpaku..
Allaah punya rencana yang indah yang tak pernah kita sangka, atas kehendaknya akhirnya aku mengenal dakwah sunnah, dari situ aku mulai mengetahui bagaimana seharusnya kita beribadah, sudah sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan atau belum, apakah bersumber dari Al-qur'an/hadits atau bersumber dari yang lain.
Dari situ aku merasa telah menemukan islam yang sesungguhnya, aku merasakan betapa islam itu sangat sempurna, dan aku sangat ingin menjalani dan mempelajari islam secara sempurna pula..
Dari setiap majelis ilmu yang ku datangi, dari setiap kajian-kajian diradio yang ku dengar, dari mulai artikel-artikel dari website para ustadz yang sangat membantu, semakin bertambah pemahamanku tentang bagaimana islam itu, walaupun masih sangat banyaaak sekali yang belum ku tahu, aku mulai merasakan bahwa islam ini bukan hanya agama turunan semata, akhirnya aku pun menyadari aku islam bukan karna orangtua ku islam, tapi aku islam karna karunia terbesar dari Allaah ta'ala, karna sungguh barangsiapa yang diberi kesesatan oleh Allah, maka tidak ada satupun yang bisa menyelamatkannya, begitupun sebaliknya. Sungguh banyak sekali orang yang terlahir islam tapi mati dalam keadaan kafir. Allahulmusta'an.. Dia lah yang maha membolak-balikan hati..
Terlahir islam dan menjadi umat manusia paling mulia dimuka bumi ini Muhammad sallaullahu allaihi waa salaam adalah nikmat paling besar yang Allah berikan.
Dan mengenal dakwah sunnah ini adalah nikmat terbesar setelahnya..
Dan semua atas kehendakNya.. Semoga Allaah selalu menetapkan hati kita diatas agamanya serta diatas ketaatan kepadaNya..
Dengan dakwah ini, aku menjadi paham betapa bahayanya fitnah wanita, betapa wanita ini adalah senjata terampuh iblis untuk menjerumuskan laki-laki kedalam maksiat.
Pemahaman itu lah yang membawaku.. Semakin hari semakin besar rasa inginku menggunakan Niqab atau yang biasa dikenal dengan cadar.
Betapa sungguh kain hitam kotak kecil ini punya manfaat yang besar.. Bagaimana aku tak ingin mengenakan nya.. Para isteri-isteri nabi sallaullahu allahi waa salaam,wanita-wanita mulia yang Allaah sebut-sebut namanya dalam Al-Qur'an mengenakan niqab..
Ini juga lah yang membedakan kita dari wanita-wanita kuffar, Rasulullah sangat tak ingin umatnya sama seperti orang-orang kuffar, bahkan menyisir rambutpun beliau tak ingin sama seperti orang-orang kuffar..
Semakin hari keinginanku semakin mantap, tapi ternyata keyakinan itu hanya ada dihati, jiwa ini masih belum mampu, menunjukannya, aku hanya berani mengenakannya didepan cermin.
Sebelum aku beranikan diri, aku utarakan niatku kepada mama-ku walalupun dengan nada yang bercanda betapa terkejutnya beliau, memandangku tajam lalu mengeluarkan kata-kata yang intinya sangat tidak setuju.
Walaupun aku hanya tertawa dihadapannya tapi sungguh betapa patahnya hati ini, harapanku sirna..
Tapi semangatku tak sampai disitu, akhirnya aku mulai nekat, aku mulai memberanikan diri mengenakannya diluar, aku gunakan ketika pergi ke kajian,
Tapi sepertinya lama kelamaan mamaku tau hal itu, dia hanya bilang "ngapain sih?" Tapi dia tetap mengizinkan ku ngaji, dan mulai dari situ setiap kekajian aku selalu menggunakan niqab.
Dari mulai kekajian kini aku mulai memberanikan diri menggunakannya saat berpergian, seperti tempat perbelanjaan walaupun bukan sekelas mall, dan ditempat-tempat yang ku kunjungi bila ada keperluan , betapa pandangan aneh terpancar dari mata-mata orang-orang, awalnya aku sangat terganggu, tapi lama kelamaan terbiasa juga.
Setelah aku kenakan kain hitam ini diwajahku aku sedikit lebih membatasi diri, seolah-olah kain hitam ini adalah tembok besar, aku tak lagi bepergian yang tak penting, aku tak lagi ketempat-tempat yang dulu menjadi tempat favoritku seperti mall, kedai-kedai coffe yang dipenuhi dengan musik, dan anak muda.
Itu semua sudah tak menarik lagi bagiku, betapa duduk-duduk tak jelas, hanya buang waktu, betapa musik dan film hanya menjauhkan ku pada ilmu agama serta Al-Qur'an.
Haaa.. Membicarakan kain hitam kecil ini, tak ada habisnya betapa inginnya aku dibuatnya, betapa aku sangat merasa terjaga dibuatnya..
sungguhlah dijaman serba fitnah ini jilbab panjang pun dirasa sedikit kurang cukup, bagaimana tetap saja ada laki-laki iseng yang menggoda dengan guyonan-guyonan sok 'islami'nya, dengan ucapan assalamualaikum yang dibuat-buat.
Dan aku sulit sekali menyembunyikan muka marahku didepan laki-laki yang iseng tersebut tapi kini manalah mereka tau, aku ini masih muda atau sudah ibu-ibu karna wajahku telah tertutup, biasanya laki-laki iseng tersebut hanya berani menggoda anak-anak gadis.
kini aku tak bisa lagi memberikan senyumku kepada setiap orang.. Cukup lewat mata ini..
Ketika aku berada diluar, aku sebisa mungkin tak terlihat asing, aku sebisa mungkin mencoba berinteraksi dengan orang-orang yang padahal tak ku kenal, yaa sudah pasti ibu-ibu, sekedar mengobrol ringan sambil menunggu basway atau sekedar memberikan senyuman lewat mata, semoga sedikit mengurangi ketakutan mereka, haa.. haa.. haa..
Walau kadang ada juga ibu-ibu yang sudah ku senyumi tetap memandangku dengan tatapan yang sinis.
Tapi sudahlah.. Mereka hanya belum tahu..
Kalau tahu pasti aku ini langsung dimintanya jadi menantu. *Halaaah* *promosi* :))
Aku bangga menjadi seorang muslimah, dan aku juga sangat bangga dengan pakaian ini, pakaian khas muslimah, identitas muslimah terlihat dari sini, tanpa bertanya apa agamanya orang akan tahu kau adalah muslimah saat kau kenakan hijab, pakaian ini juga lah yang dikenakan para ummuhatul mukminin, merekalah inspirasiku.. Betapa seorang muslimah sesungguhnya tergambar dari sosok-sosok mereka..
Kapankah kain kotak hitam kecil ini menutupi wajahku, bukan hanya diluar lingkungan rumah, tempat bekerja tapi disetiap ku langkah kan kaki-ku dari pintu rumahku?
Allah tempat meminta, semoga kelak ada secerca hidayah yang ia semayamkan dihati kedua orangtua-ku hingga tiba saatnya, mereka paham, dan menerima bahwa cadar adalah syariat islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar